Mengapa Bulan Mei disebut Bulan Maria
Praktek
mendedikasikan bulan Mei kepada Bunda kita dipopulerkan oleh ensiklik rosario
yang dikeluarkan oleh Paus Leo XII awal 1883 dan diakhiri tahun 1889, dimana Paus
menulis 12 ensiklik tentang rosario dan 5 surat apostolik tentang rosario.
Berikut ini keterangan dari Catholic Encyclopedia mengenai asal usul Bulan Mei
sebagai bulan Maria :
“Awalnya
dimulai dari seoarang Imam Yesuit di Roma, Romo Latomia dari college Serikat
Yesuit di Roma, dimana ia bersumpah pada akhir abad 18 untuk menjadikan bulan
mei sebagai [bulan] devosi kepada Bunda Maria untuk menetralkan imoralitas dan
rasa kurang percaya terhadap agama [baca : Gereja Katolik] yang dilakukan oleh
para muridnya. Pratek tersebut kemudian menyebar ke college Yesuit lainnya dan
hampir ke setiap Gereja Katolik ritus Latin. Inilah awal mula Mei dijadikan
devosi kepada Bunda Maria.” (Catholic Encyclopedia, “Special Devotions for
Months”)
Namun
ada juga yang beranggapan bahwa bulan Mei merupakan awal musim dimana terjadi
kehidupan baru dan kesuburan (hal ini terjadi dalam budaya barat klasik). Ada juga tradisi kuno yang
menghubungkan bulan Mei yang menandai kehidupan baru dengan bulan keibuan
(motherhood). Hubungan inilah yang kemudian membuat orang kristen mengadopsi
bulan Mei sebagai bulan Maria khususnya sebagai bulan Bunda Allah.